Selasa, 25 Februari 2014

laporan anatomi fisiologi manusia sistem pencernaan


I.              Judul Praktikum                  :    SISTEM PENCERNAAN (DIGESTIVA)
II.           Tujuan                                   :    1.    Dapat Mengidentifikasi Anatomi Saluran Pencernaan
2.    Dapat Menjelaskan Bagaimana Saliva Dihasilkan dan Pengaruhnya Pada Karbohidrat
3.    Dapat Mengggambarkan Tentang Peristatik dan Mekanisme Kontrolnya
4.    Dapat Membedakan Antara Kardia, Pylorus dan Spingter Pilorus Pada Lambung Yang Mengacu Pada Posisi dan Fungsinya
5.    Dapat Mengidentifikasi Ulthus Peptikum dan Mengamati Tempatnya Ditemukan
6.    Dapat Mengidentifikasi Letak dan Pembentukan Empedu
7.    Dapat Menggambarkan Peranan Empedu Dalam Pencernaan
8.    Dapat Mengidentifikasi Fungsi Hormon Dalam Pencernaan dan memberikan Contoh
9.    Dapat Menjelaskan Bagaimana Masing-Masing Dari Ke Tiga Jenis Makanan Metabolisme, Mensintesis dan Menyimpan Energi
III.        Hari/Tanggal                         :    Senin /14 Mei 2013
IV.        Nama/Stambuk                     :    Hajrullah/A1C2 10 052
 


V.          Latar Belakang 
Sistem organ yang bertugas menerima, memproses dan   menyerap makanan agar dapat dimanfatkan oleh tubuh guna metabolisme disebut dengan Sistem pencernaan . Selama proses pencernaan, makanan di hancurkan baik secara mekanis maupun enzimatis menjadi molekul-molekul (sari makanan) yang dapat diserap oleh usus.
Sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran  dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Sistem pencernaan terdiri dari organ pembentuk saluran pencernaan dan organ-organ tambahan. Organ saluran  pencernaan meliputi : cavum, faring, esofagus, ventrikulus, intestinum (duodenum, jejunum, ileum), colon,  rektum dan anus. Organ-organ tambahan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, kandung empedu, hati dan pankreas. 
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirasa perlu untuk melaksanakan praktikum mengenai sistem pencernaan untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai hal tersebut.






VI.   TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pencernaan (bahasa inggris; digestive sistem) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencerna menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Secara umum, proses pencernaan makanan pada manusia melalui dua tahap, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi
(http://www.anneahira.com/sistem pencernaan manusia.html. Diakses tanggal 18 mei 2013, pukul 02.20 WITA).
Pencernaan atau digesti merupakan perombakan partikel besar dari makanan tak larut menjadi  partikel larut oleh kerja enzim. Sebelum diabsorbsi makanan ini berlangsung di dalam saluran pencernaan. Dalam sel-sel endokrin tersebar hormon peptida yang mempengaruhi fungsi pencernaan dan mengandung  tujuh belas asam amino. Disekresikan asam hidronukleat (ICK) disekresikan oleh sel-sel umum (Kimball, 1994: 622)
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan, kelenjar-kelenjar yang berhubungan. Susunan saluran pencernaan terdiri atas: rongga mulut, faring (tekak), esophagus (kerongkongan), lambung (ventriculus), usus halus (intestinum minor), usus besar (intestinum mayor), rektum dan anus.
(http://www.sarjanaku.com/2010/10/sistem-pencernaan.html. Diakses tanggal 18 mei 2013, pukul 02.25 WITA).
Sistem pencernaan makanan berurusan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi tubuh. Seluruh saluran pencernaan dibatasi dengan selaput lendir (membrane mukosa), dari bibir sampai ujung akhir esophagus, yang ditambah dengan lapisan-lapisan epithelium. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan yang terjadi karena kerja berbagai enzim yang berkembang di dalam cairan pencerna setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya (Pearce, 2009: 212-213).
Agar sari makanan yang terdapat dalam makanan berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus dicerna terlebih dahulu. Proses pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses pencernaan berlangsung dimulai di rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan di potong-potong oleh gigi seri dan di kunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, proses pencernaan makanan semacam ini disebut pencernaan mekanik (Irianto, 2004: 169).
Keseluruhan   usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai lapisan muscular eksterna berelaksasi. Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum adalah bagian yang terpendek (2,5 cm-30 cm). duktus empedu dan duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa sentimeter mulut pylorus. Jejunum adalah bagian yang selanjutnya, panjangnya 1-1,5 meter. Ileum (2 m-2,5m) merentang sampai menyatu dengan usus besar (Sloane, 2003: 288).
Mulut atau oris adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu 1) bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi; 2) bagian rongga mulut bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum, dan mandibularis, disebelah belakang bersambungan dengan faring. Di dalam rongga mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Gigi ini terdiri terdiri atas gigi sulung dan gigi tetap. Gigi sulung disebut juga gigi susu (Syaifuddin, 2006: 168).











VII.     Description: D:\Letter\Semester 6\Praktikum\Anfisman\New folder\1.jpgMETODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 14 Mei 2013, pukul 13.30 – 15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Pendidikan Unit Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Haluoleo, Kendari.
B.     Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum sistem pencernaan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum sistem pencernaan
No.
Nama Alat
Fungsi
1.
2.
3.
Carta sistem pencernaan manusia
Torso gigi manusia
Alat tulis menulis
Objek pengamatan
Objek pengamatan
Menggambar hasil pengamatan
C.     Prosedur Kerja
Prosedur Kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut:
1.      Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Mengamati bahan yang ada dan menggambar hasil pengamatan serta menunjukkan bagian-bagiannya.




VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Pengamatan
1.      Pengamatan Pada Saluran Pencernaan
a.      
Keterangan:
1.      Rongga mulut
2.      Kelenjar ludah
3.      kerongkongan
4.      Hati
5.      Lambung
6.      Pankreas
7.      Usus besar
8.      Usus halus
9.      Usus besar naik
10.  Usus besar turun
11.  Umbai cacing
12.  Rektum
13.  Anus
 
Saluran pencernaan manusia


 










b.      Struktur anatomi gigi






Keterangan :
1.    Mahkota
2.    Akar
3.    Email
4.    Dentin
5.    Pulpa
6.    Semen
7.    Selaput periodontal
8.    Saraf dan pembuluh darah
 

Description: D:\Letter\Semester 6\Praktikum\Anfisman\New folder\2.jpg

 








c.      
Keterangan:
1.      I = Insisivus
2.      P  = Premolar
3.      C = Caninus
4.      M = Molar
 
Description: D:\Letter\Semester 6\Praktikum\Anfisman\New folder\rumus-gigi-susu1.jpg Rumus gigi








 






d.     
Keterangan :
1.    Bibir
2.    Gigi
3.    Langit-langit
4.    Uvula
5.    Tonsil (amandel)
6.    Lidah
 
Penampang rongga mulut


Description: D:\Letter\Semester 6\Praktikum\Anfisman\New folder\3.jpg
 















e.       Penampang lambung
-          Anatomi lambung









-          Skematik mukosa












f.       Penampang usus halus









g.      Penampang usus besar













2.      Pengamatan Pada Kelenjar Pencernaan
a.       Kelenjar parotis dan sublingualis









b.      Pankreas













c.       Hati









3.      Tabel Enzim Pencernaan, Kelenjar Pencernaan Dan Fungsinya
No.
Nama Enzim
Letak
Fungsi
Penghasil
Mengubah
Menjadi
1.
Amilase
Mulut
Amilum
Maltosa
Kelenjar
Ludah
2.
Pepsin
Lambung
Protein
Pepton
Lambung
3.
Amilase
Usus 12 Jari
Maltosa
Glukosa
Pankreas
4.
Tripsin
Usus 12 Jari
Pepton
Asam Amino
Pankreas
5.
Lipase
Usus 12 Jari
Lemak
Asam Lemak & Gliserol
Pankreas
6.
Erepsin
Usus Halus
Pepton
Asam Amino
Usus 12 Jari
7.
Maltase
Usus Halus
Maltosa
Glukosa + Glukosa
Usus Halus
8.
Sukrase
Usus Halus
Sukrosa
Glukosa + Fruktosa
Usus Halus
9.
Laktase
Usus Halus
Laktosa
Glukosa + Galaktosa
Usus Halus


B.     Pembahasan
Sistem pencernaan makanan merupakan system organ yang bertugas menerima, memproses, dan menyerap makanan agar dapat dimanfaatkan oleh tubuh guna proses metabolisme. Proses ini terjadi karena makanan yang kita makan tidak akan mungkin bisa diserap langsung oleh tubuh, sehingga makanan tersebut harus dipecah terlebih dahulu dari ukuran yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Bahkan dari senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sampai bisa diserap oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia berlangsung dengan dua cara yakni secara mekanik dan secara kimiawi.  Pencernaan secara mekanis berarti proses pencernaan makanan yang terjadi secara fisik atau tanpa dengan adanya bantuan enzim, sedang pencernaan kimiawi berarti proses pencernaan makanan dengan bantuan enzim.
 Panjang dari Saluran pencernaan manusia sekitar 9,5 meter, yaitu dari mulut hingga anus.  Saluran pencernaan meliputi alat-alat pencernaan dan organ-organ penghasil getah pencernaan.  Alat-alat pencernaan  makanan manusia terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.  Sementara organ-organ penghasil getah pencernaan atau sering disebut sebagai kelenjar pencernaan terdiri dari pankreas dan hati.
Proses Pencernaan makanan dimulai  masukkannya makanan ke dalam rongga mulut.  Di dalam mulut akan  terjadi proses pencernaan baik secara fisik maupun kimia. Mulut dilengkapi dengan organ-organ pencernaan yaitu gigi, lidah, dan bibir.  Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan secara mekanis dengan proses pengunyahan. Manusia hanya memiliki dua susunan gigi selama hidupnya.  Susunan gigi yang pertama disebut gigi susu yang terdiri stas 20 gigi.  Gigi susu pertama kali tumbuh pada bayi berumur sekitar 6-8 bulan dan menjadi lengkap setelah umur 2 tahun.  Gigi susu mulai tanggal dan di gantikan oleh gigi tetap pada anak berumur sekitar 6-7 tahun.  Susunan gigi tetap terdiri atas 32 gigi yang terdiri dari 12 gigi geraham belakang(Molar), 8 gigi geraham depan(Premolar), 8 gigi seri(Insisivus), dan 4 gigi taring(Caninus). Sedangkan pada anak-anak belum terdapat gigi geraham.
Didalam mulut terdapat gigi. Lidah dan kelenjar salifa. Struktur  gigi tersusun atas dua bagian yaitu mahkota, dan akar.  Mahkota gigi dilapisi oleh email. Di bawah email terdapat dentin yang sekeras tulang. Di bawah dentin terdapat rongga gigi yang berisi pembuluh darah dan saraf.
Lidah berfungsi, untuk merasakan rasa makanan, untuk mencampur makanan yang sedang dikunyah serta untuk membantu proses penelanan. Pada permukaan lidah yang kasar terdapat ribuan kuncup pengecap yang membuat kita dapat merasakan manisnya gula atau asinnya garam.  Kuncup pengecap itu terdapat pada ujung papila lidah. Bibir berfungsi untuk menahan makanan dalam mulut agar tidak tumpah.
Dalam rongga mulut juga terdapat 3 pasang kelenjar saliva atau ludah yaitu kelenjar parotis(di bawah telinga), kelenjar sublingua(di bawah lidah), dan kelenjar sub mandibular(di bawah rahang bawah). Fungsi saliva adalah untuk membasahi makanan sehingga mudah dicerna.  Di dalam saliva juga terdapat enzim ptialin atau enzim amilase yang berfungsi memecah amilum menjadi maltosa. Selain itu, di dalam saliva juga terdapat imunoglobulin A yang berfungsi menahan jumlah bakteri yang masuk ke mulut. Sekresi saliva dapat dirangsang oleh penglihatan, bau atau bahkan pikiran tentang makanan.
Setelah makanan dikunyah dalam mulut, dan bercampur dengan saliva, makanan itu disebut bolus. Selanjutnya bolus akan ditelan dan berjalan menuju esofagus atau kerongkongan. Di dalam kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan, kalaupun ada sifatnya hanya meneruskan pencernaan enzimatis yang terjadi di mulut. Di dalam kerongkongan bolus didorong masuk ke lambung dengan gerak peristaltik.
Lambung berbentuk huruf j, yang merupakan suatu kantong penyimpanan makanan . Pada perbatasan essofagus dengan lambung terdapat otot spinkter yang berfungsi membuka dan menutup mulut lambung. Saat makanan telah memasuki lambung, otot ini berkontraksi menutup lubang spinkter sehingga makanan tidak kembali.
Lambung terbagi atas tiga bagian, berturut-turut dari bagian terdepan yaitu kardiak, fundus, dan pylorus. Dinding lambung tersusun atas otot yang kuat. Otot tersebut mengaduk dan mencampur bolus dengan getah lambung yang disekresi oleh sel-sel kelenjar di dinding lambung. Getah lambung, berperan dalam pencernaan secara kimia dan terdiri atas asam klorida (HCl), enzim pepsin serta enzim renin.
Asam klorida merupakan asam kuat yang berperan mengubah pepsinigen menjadi pepsin. Pepsinogen adalah bentuk enzim pepsin yang belum aktif. Selain itu, asam klorida juga dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Asam klorida menyebabkan pH lambung menjadi rendah (Asam) sehingga dalam lambung tidak terjafdi pencernaan karbohidrat.
Pepsin merupakan enzim yang bekerja mencerna protein menjadi polipeptida pendek. Adapun fungsi renin yaitu mengendapkan protein susu(kasein) dari susu. Tanpa adanya renin, kasein tidak dapat dicerna sehingga lewat begitu saja.
Pencernaan kimia di lambung juga dibantu oleh gerakan peristaltik lambung yang berperan dalam mencampur makanan sehingga pencernaan menjadi lebih optimal.  Makanan yang telah mengalami perncernaan di lambung bercampur dengan getah lambung dan berubah menjadi semacam bubur yang disebut kim (chyme).
Dari lambung, makanan dalam bentuk kim akan diteruskan ke dalam usus halus.  Masuknya kim ke usus halus diatur oleh otot spinkter pylorus. Panjang usus halus pada orang dewasa adalah sekitar 5,5-7 meter dengan diameter sekitar 2,5 cm. Usus halus terdiri atas 3 bagian yaitu usus 12 jari(duodenum), usus kosong(jejenum) dan usus penyerapan(ileum). Di ddalam usus halus terjadi sebagian pencernaan secara kimia karena dari dindingnya disekresi getah-getajh pencernaan. Getah-getah tersebut berasal dari pankreas dan hati.
Hati berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Peranan hati antara lain menghasilkan cairan empedu (bilus) untuk mengemulsikan lemak, mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan energi, mengubah kelebihan asam amino menjadi urea, menyimpan zat besi dan vitamin tertentu serta menawarkan racun zat lain yang berbahaya bagi tubuh. bilus adalah cairan berwarna hijau kekuning-kuningan yang mengandung air, garam-garam empedu, zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), kolesterol dan elektrolit-elektrolit.
Duodenum bermuara getah-getah pencernaan yang berasal dari pankreas dan hati. Di dalam duodenum lemak akan diemulsikan oleh cairan empedu yang berasal dari hati, kemudian dicerna oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Hasil pencernaan lemak adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol akan diserap oleh pembuluh limfa atau pembuluh kil didalam usus halus.
Pankreas menghasilkan enzim amilase, tripsin dan kimotripsin. Amilase akan memecah polisakarida menjadi disakarida. Tripsin dan kimotripsin akan mencerna polipeptida menjadi di-peptida. Pankreas juga mengahasilkan natrium bikarbonat yang berfungsi untuk menetralkan kim dari lambung yang bersifat asam.
Jejenum terjadi pencernaan enzimatis yang merupakan kelanjutan kerja pencernaan usus 12 jari yang belum tuntas. Enzim-enzim yang dihasilkan dalam usus ini antara lain disakaridase, aminopeptidase, dipeptidase, dan enterokinase. Disakaridase mengubah disakarida menjadi monosakarida. Dipeptidase dan aminopeptidase akan memecah dipeptida asam amino. Adapun enterokinase berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam Ileum terjadi penyerapan zat-zat makanan. Zat-zat makanan yang diserap adalah yang sudah berupa monomer atau molekul sederhana misalnya glukosa, asam amino, vitamin dan beberapa mineral. Semua zat makanan ini diserap oleh kapiler darah, sementara asam lemak dan gliserol diangkut oleh pembuluh limfa.
Sisa-sisa pencernaan makanan yang tidak diserap oleh usus halus akan diteruskan ke usus besar. Usus besar terdiri dari 3 bagian yaitu bagian yang naik (ascenden), mendatar (transfersum), dan menurun (descenden). Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks). Peranan usus besar cukup penting yaitu untuk memproses sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali bakteri pembusuk yang akan membusukkan sisa-sisa makanan menjadi feses yang lunak dan mudah dikeluarkan. Beberapa bakteri ini diketahui dapat menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang dapat diserap oleh dinding usus untuk digunakan oleh tubuh. selain itu, jika tubuh kekurangan air maka akan terjadi reabsorbsi air pada usus ini.
Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Di dalam rektum sudah tidak terjadi penyerapan apapun. Rektum merupakan tempat penampungan sementara sisa pencernaan sebelum dikeluarkan melalui lubang pengeluaran yang disebut anus. Antara rektum dan anus terdapat dua otot sfingter yang 1 bersifat sadar yang lainnya bersifat tidak sadar. Kontraksi kuat dari usus besar akan menciptakan dorongan untuk membuang feses (defekasi).
Anus merupakan lubang pengeluaran/pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna yang disebut feses. Bagian dalam usus tersusun atas sel-sel yang bekerja secara otomatis, sedangkan otot bagian luar berupa otot sfingter (otot melingkar).








IX.       Penutup
A.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat di simpulkan bahwa:
1.     Anatomi saluran pencernaan yaitu mulut, dilapisi oleh selaput lendir yang ditutupi oleh epithelium berlapis-lapis; esofagus, lambung, usus halus, usus besar memiliku struktur dan anatomi yang serupa yakni lapisan saluran lendir, lapisan otot (melingkar, miring, panjang), lapisan submukosa, dan lapisan mukosa serta tersusun atas otot polos.
2.     Saliva atau ludah dihasilkan didalam rongga mulut. Lidah ini mengandung enzim amilase yang mengubah amilum menjadi glukosa.
3.     Gerakan peristaltik merupakan gerakan meremas-remas dan mendorong makanan oleh otot longitudinal dan sirkuler yang berkontraksi.
4.     Kardia merupakan bagian atas lambung yang berbatasan dengan esofagus; fundus merupakan bagian tengah atau badan lambung; pylorus merupakan bagian bawah lambung yang berbatasan dengan usus halus. Sfingter pylorus merupakan otot pada bagian pylorus yang merupakan jalan masuknya dari lambung ke susu halus.
5.     Ulkhus peptikum merupakan penyakit pada lambung yang disebabkan oleh kuman Hericobacter pylori. Penyakit ini ditemukan terutama pada lambung dan duodenum.
6.     Empedu terletak di bawah rongga perut di bagian bawah hati. Empedu dihasilkan oleh kelenjar hati yang dibentuk di dalam sela-sela kecil di dalam hepar melalui kapiler empedu yang halus atau korekuli.
7.     Empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, empedu juga berfungsi menetralkan asam klorida dalam kiwus dan merangsang peristaltik usus.
8.     Hormon yang berperan dalam sistem pencernaan adalah hormon insulin yang disekresikan oleh kelenjar endokrin. Fungsi hormon insulin adalah untuk mengatur metabolism, oksidasi dan meningkatkan absorbs glukosa pada usus halus.
9.     Pencernaan karbohidrat: di mulut oleh enzim amilase; di lambung oleh HCl, lendir dan pepsin; di duodenum oleh amilase pancreas. Absorbsi melalui mekanisme difusi fasilitasi di duodenum dan jejunum. Pencernaan lemak: di mulut oleh lipase; di lambung oleh lipase lambung; di usus halus oleh cairan empedu. Absorbsisecara difusi oleh mukosa usus. Pencernaan protein: di mulut secara mekanik; di lambung oleh HCL dan pepsin; di usus halus oleh tripsinogen dan kimotripsinogen serta erepsin. Hasil akhir proses pencernaan glukosa, asam lemak dan asam amino. Setelah diabsorbsi oleh mukosa di usus, selanjutnya di bawah oleh darah ke sel-sel tubuh melalui sistem sirkulasi dan digunakan untuk sumber energi dan keperluan tubuh lainnya.

B.       Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum  ini adalah  sebelum masuk pada inti praktiukum maka sebaiknya harus ada pengantar untuk menjelaskan proses system pencernaan manusia.kemudian media yang digunakan untuk menggambar bagian-bagian yang terlibat dalam system pencernaan itu sebaiknya ditambah guna mempermudah praktikan.












DAFTAR PUSTAKA
Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Yrama Widya. Bandung.

Kimball, J.W., 1994. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Pearce, E. C., 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia. Jakarta.
Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC. Jakarta.
Syarifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

http://www.annealira.com/sistem pencernaan manusia.html. Diakses tanggal 18 mei 2013, pukul 02.20 WITA).
http://www.sarjanaku.com/2010/10/sistem-pencernaan.html. Diakses tanggal 18 mei 2013, pukul 02.25 WITA).














2 komentar:

  1. Sands Casino Resort & Spa - Las Vegas, NV - Resort
    Casino Resort & Spa in Las Vegas, NV. See photos, videos and read real customer reviews at Sands Casino Resort & Spa in Las Vegas, NV. 샌즈 카지노 파트너

    BalasHapus
  2. Slot Machine For Sale | Jammy Monkey Casino - KTMH
    Slot Machine For Sale 시흥 출장샵 at KTMH. Discount Codes for November 2021 · Slots: 10 · Book: 15 · 충주 출장샵 Phone: 1-855-7729 · Slot Machine Games: 전라남도 출장마사지 7 · Lotto: 10 · Lucky 7: 충청북도 출장안마 12 전라북도 출장안마 · Lotto: 11 · Cashpot: 11.

    BalasHapus